MATOA

    Ini adalah buah matoa hasil panen di halaman samping rumah.bentuk buah matoa bulat sebesar rambutan,rasanya mirip kelengkeng campur durian....kata orang2 rasanya lezat,manis dan legit...tapi bagi lidahku.aku lebih suka kelengkeng....kata kakak dan adikku lidahku lidah ndeso.....haiyaa.....
     Kira2 sekitar 10 tahun yang lalu,orang tuaku membeli bibit pohon matoa,kami penasaran pohon apa ini,buahnya seperti apa kok ga lazim dan asing bagi kami yang tinggal di Jawa.....ngga heran kan? karena buah yang di kenal di Jawa adalah sebangsa mangga,pisang,rambutan dan durian....tapi matoa?... bagi telinga orang jawa...asing kan kedengarannya?..
      Kemudian beberapa bibit pohon buah matoa ini ditanam di halaman depan rumah orang tuaku,tiap pekan sekali bapak memanggil orang untuk memberi pupuk pohon matoa ini.Ada tetangga yang memiliki kambing dan bapak memanfaatkan pipis kambing untuk pupuk......jika pas kebetulan aku liburan kesana dan lagi asyik2nya duduk sambil ngobrol,....breeengg...ada aroma aneh....nah tuh tandanya pohon matoanya sedang dikasih vitamin,tapi walau bau,pemberian pupuk dengan pipis kambing ternyata ada manfaatnya lho....,buah matoanya jadi manis...
     Pohon matoa itu kini sudah besar,sudah berulang kali berbuah...setiap berbuah,belum juga buah matoanya masak,sudah banyak calon pembeli yang pesan....setiap musim buah matoa,orang tuaku bisa memanen  20 kilogram lebih,....karena penasaran aku cari2 informasi tentang buah matoa,dan hasilnya dibawah ini artikel tentang pohon dan buah matoa dari BPTP Papua Barat. 


ARTIKEL POHON MATOA

 Matoa (Pometia pinnata) merupakan tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian.

Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).

Di Papua dikenal 2 (dua) jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Dilihat dari jenis warna buahnya, baik Matoa Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu matoa merah, kuning, dan hijau. Ciri pembeda tersebut sebagaimana disajikan pada tabel berikut:



Jenis
Parameter Pembeda
Warna Kulit Buah
Daun
Warna Bunga
Matoa Hijau
Hijau
Lebar, tebal, hijau tua
Coklat
Matoa Kuning
Kuning
Memanjang, kurang tebal, hijau muda
Kuning
Matoa Merah
Merah
Agak bulat/oval, tipis, hijau kekuningan
Coklat